Relawan Hejo Solihin GP Center berjibaku membantu para korban pergerakan tanah
GLOBALINFORMASI.CO.ID – SUKABUMI
Pada pemetaan 4 Desember 2024, terungkap zona merah sudah meningkat hingga 70 persen kerentanan gerakan tanah di wilayah kota dan kabupaten Sukabumi Jawa Barat.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) membuat Peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah sebanyak dua kali. Pemetaan yang pertama pada Juli 2024, persentase zona merah hanya 20 persen, sedangkan 80 persen wilayah Sukabumi mayoritas zona hijau dan kuning pada Kamis, 12/12/2024.
Adapun zona merah merupakan wilayah kerentanan gerakan tanah tinggi karena sering mengalami kejadian gerakan tanah. Gerakan tanah lama dan gerakan tanah baru masih aktif bergerak akibat curah hujan tinggi dan gempa bumi.

Zona kuning dengan kerentanan gerakan tanah menengah merupakan wilayah yang dapat mengalami gerakan tanah. Pada zona ini, gerakan tanah dapat terjadi terutama pada wilayah yang berbatasan dengan lembah sungai, tebing pemotongan jalan, dan pada lereng yang mengalami gangguan.
Zona hijau dengan kerentanan gerakan tanah rendah merupakan wilayah yang secara umum jarang terjadi gerakan tanah. Gerakan tanah berdimensi kecil mungkin dapat terjadi, terutama pada tebing sungai.
”Temuan ini menunjukkan persentase daerah dengan kerawanan tinggi gerakan meningkat sangat drastis,” kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Priatin Hadi Wijaya pada Selasa.
Diketahui dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, 39 dari 47 kecamatan di Kabupaten Sukabumi dilanda bencana pergerakan tanah sejak 4 Desember 2024. Hingga Selasa ini, sudah terdapat 255 titik bencana di 73 desa.

Relawan Hejo Solihin GP Center berjibaku membantu para korban pergerakan tanah yang mengakibatkan rumah tersebut hancur. “Opung mengutarakan ada 4 titik lokasi pengungsian mandiri terpusat dengan total 86 KK/300 jiwa. Di kampung Cipanengah 19 tenda besar, Cikadaka, Liunggunung dan Pasirgeude kabupaten Sukabumi,” tuturnya.
“Dalam peristiwa bencana tersebut relawan menghimbau para aparatur negara dan masyarakat luas untuk membantu uluran tangan meringankan beban kesusahan yang diderita korban pergerakan tanah yang menimpa di wilayah kabupaten Sukabumi.” Tutup Opung.